Blogroll

.

Wednesday 29 January 2014

2014 Calendar

Hi!
So I was having too much free time and decided to create a 2014 calendar. It may not look like much but it's free! :D Hope this would be useful somehow...

Friday 1 November 2013

Analisa Pengangkutan Batu Bara Menggunakan Transportasi Laut

Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengangkutan sebuah komoditas dengan menggunakan transportasi laut. Diperlukan sebuah analisa yang logis untuk menentukan kapal seperti apa yang harus digunakan agar pengangkutan menjadi efektif dan efisien.

Sebagai contoh, kapal jenis apa yang tepat jika digunakan untuk mengangkut batu bara sebanyak satu juta ton per tahun dari satu titik ke titik lain yang berjarak 200 mil, dengan waktu tempuh 20 jam setiap pengantaran, dan draft maksimum kapal yang dapat digunakan adalah 9 meter?

Kapal besar maupun kapal kecil memiliki keuntungan masing-masing. Kapal besar dapat mengangkut lebih banyak barang, namun biaya maintenancenya lebih besar, kecepatannya lebih lamban, dan memerlukan waktu lebih lama untuk loading-unloading. Sementara kapal kecil lebih mudah perawatannya dan bongkar-muat barang lebih cepat, namun perlu banyak kapal untuk dapat mengangkut barang dengan jumlah yang sama dengan kapal besar.

Dalam kasus pengangkutan batu bara diatas, kita dapat memilih sebuah kapal yang sekiranya cukup. Pilihan saya jatuh kepada sebuah kapal batu bara berkapasitas 10000 ton, dengan draft hanya 7,48 meter. Kapal ini dapat berlayar dengan baik karena draft kapal lebih rendah daripada draft maksimumnya 9 meter.

Untuk mencapai jumlah satu juta ton per tahun, dengan menggunakan kapal berkapasitas 10000 ton, diperlukan 100 kali pengantaran. Menggunakan hanya satu kapal untuk melakukan pengantaran terlalu mustahil, karena jadwal pengantaran tidak pasti dan tidak ada kapal pengganti sekiranya terjadi breakdown kapal. Maka, untuk memenuhi satu juta ton batu bara tiap tahun, kurang lebih dibutuhkan 2 kapal sehingga pengantaran untuk setiap kapalnya dapat dibagi rata menjadi 50 pengantaran dalam satu tahunnya.


Dengan waktu pengantaran 20 jam sekali angkut, atau 40 jam perjalanan pulang pergi (dua hari), maka waktu tempuh yang dihabiskan oleh sebuah kapal adalah 200 hari dalam setahun. Perhitungan ini cukup feasible dengan mempertimbangkan ada hari-hari yang dilakukan untuk perbaikan dan perawatan kapal sehingga kapal dapat tetap mengangkut batu bara sesuai jadwal.

Transportasi Air Sebagai Alternatif Pengiriman Logistik

Transportasi penyeberangan, terutama transportasi air di Indonesia memegang peranan penting untuk menghubungkan pulau-pulau sebagai penyaluran penyaluran barang dan memastikan roda perekonomian tetap berputar. Beberapa pengiriman barang melalui jalur darat akan lebih efisien jika diganti dengan jalur laut, seperti daerah pantura. Pengiriman melalui jalur laut akan mengurangi biaya perbaikan jalan tahunan secara efisien, yang nilainya cukup besar. Selain itu, angkutan laut tidak terpengaruh dengan biaya bahan bakar karena kapal kebanyakan menggunakan solar non-subsidi.

Indonesia telah menerapkan azas cabotage selama kurang lebih 7 tahun dan penerapan tersebut telah membawa dampak positif terhadap sektor maritim. Pasalnya, azas cabotage mewajibkan penggunaan bendera Indonesia bagi kapal niaga yang beroperasi di lingkungan perairan Indonesia guna memperkuat armada perdagangan nasional.

Namun, layanan angkutan air ini tidak dimanfaatkan dengan merata di seluruh daerah di Indonesia dikarenakan biaya operasional untuk arus logistik masih cukup tinggi, sementara kemampuan finansial masyarakat belum memadai untuk memanfaatkan transportasi penyeberangan ini. Oleh sebab itulah diperlukan analisa terhadap struktur pembiayaan terhadap operasi penyeberangan kapal sehingga dapat meminimalisasi biaya yang tidak penting dan melakukan penghematan di bagian yang dirasa perlu.

Penghematan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Biaya Maintenance
Perbaikan dan perawatan adalah dua hal yang tidak menghasilkan pendapatan secara langsung di sektor manapun, namun harus dilakukan agar operasi bisa terus berjalan. Pada kapal, ada komponen bergerak yang bekerja pada suhu dan tekanan tinggi seperti cincin piston dan nozzle, dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan maupun penggantian komponen ini tidak sedikit. Diperlukan maintenance berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan secara mendadak untuk meminimalisir biaya komponen spare part

2.      Efisiensi Jarak Tempuh
Diperlukan perencanaan mengenai jalur penyeberangan melalui laut, kecepatan kapal, volume bahan bakar, arah angin, lama operasi engine, dan lain-lain untuk menghasilkan jarak tempuh yang efisien. Kapal yang berlayar melawan arus angin maupun arus air akan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk menggerakannya, yang berarti memakan lebih banyak bahan bakar.

3.      Efisiensi Badan Kapal
Desain kapal yang baik akan membantu kapal melaju lebih cepat sehingga menghemat waktu dan penggunaan bahan bakar. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai desain badan kapal, propeller, serta motor induk yang paling ekonomis agar dihasilkan biaya operasional yang rasional

Monday 11 March 2013

Multinational Company


Multinational Company atau MNC adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; maka disebut multinational company. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara.

Umumnya, MNC memiliki sebuah kantor pusat sebagai lokasi untuk mereka mengkoordinasi manajemen global. MNC yang sangat besar memiliki dana yang melewati banyak negara. Mereka memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagi para politisi. Karena jangkauan internasional dan mobilitas MNC yang luar biasa, banyak negara sampai harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka di wilayah tersebut, dan dengan begitu juga negara akan mendapatkan pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas ekonomi lainnya dari MNC yang bersangkutan.

Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada MNC, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.

Knowledge Management


Knowledge Management (KM) merupakan hasil kerjasama dari SDM, proses, dan teknologi untuk mendukung proses pembuatan (creation), pembauran (assimilation), penyebaran (dissemination), dan pemanfaatan (application) pengetahuan di dalam lingkungan perusahaan/organisasi.

Knowledge Creation adalah proses perbaikan pengetahuan tertentu selama proses pembelajaran. Knowledge Assimilitaion adalah proses pengumpulan, penyimpanan dan penyaringan pengetahuan yang dibuat dengan pengetahuan yang sudah dipunyai sebelumnya. Knowledge Dissemination adalah proses akses dan distribusi pengetahuan untuk dipergunakan dalam pekerjaan yang lainnya. Konwledge Application adalah penggunaan pengetahuan yang ada untuk mendukung penyelesaian masalah-masalah yang dihadapinya.

Pengetahuan dibangun atau dikembangkan melalui proses pengalaman dimana pengetahuan tersebut dipergunakan, seperti proses penyelesaian masalah, projek atau pekerjaan.

Enterprise Resource Planning


Secara garis besar, sistem ERP atau Enterprise Resource Planning dapat digambarkan sebagai perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan; sales, marketing, manufacturing, operations, logistics, purchasing, finance, new product development, dan human resources. Sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk e-commerce yang efektif.

Decision Support System

 

Decision Support System merupakan sebuah sistem yang dapat memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi secara efisien dan efektif, dan diandalkan oleh sebagian besar pembuat keputusan dalam memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh atau tersedia dengan menggunakan model pengambilan keputusan.

Model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan terdiri dari empat fase yaitu:
1. Inteligence
Tahap ini merupakan tahap penelusuran dari ruang lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan tahap menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Tahap ini merupakan tahap pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Implementation
Tahap ini merupakan tahap penerapan disertai pengawasan dan koreksi yang diperlukan dalam keputusan yang telah diambil.

Selain itu, terdapat komponen-komponen yang menentukan kapabilitas teknis dari DSS yaitu:
1. Database Management System
Manajemen basis data diperlukan dalam DSS karena mampu mengelola dan mengkombinasikan berbagai variasi data, mampu menambahkan sumber data secara cepat dan mudah, dan mampu menggambarkan struktur data data logikal sesuai dengan pengertian pemakai.
2. Model Base Management
Manajemen basis model diperlukan dalam DSS karena mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen database (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan, dan mengakses model)
3. Dialog Generation and Management Software
Komponen ini diperlukan karena mampu menangani berbagai variasi gaya dialog, bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pemakai, mampu memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai